Cinta Rasa Empat Musim

Senin, 27 Mei 2013

untittled part [a chapter]

Sejuk, entah apa cerita yang mengelilingi kita. Hanya saja aku terlalu sayang kau.

Aku sedih mendapati kau yang selalu tiba-tiba saja berubah. Aku masih belum terbiasa. Sejuk, jangan kau berikan padaku tatapan yang begitu menghancurkanku. Aku begitu terluka..
Diposting oleh belasuryani di 11.32
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Arsip Blog

  • ►  2020 (2)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Agustus (1)
  • ►  2019 (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2018 (4)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2016 (3)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
  • ►  2014 (23)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (6)
    • ►  Januari (6)
  • ▼  2013 (34)
    • ►  Desember (3)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juni (2)
    • ▼  Mei (8)
      • Layar Samudra [puisi]
      • Lalita: Misteri Borobudur dan Freud (resensi)
      • untittled part [a chapter]
      • catatan ke-58 [puisi]
      • catatan ke-56 [puisi]
      • Kebahagiaan dalam Sepotong Cone [cerpen]
      • Analisis Stilistika (gaya bahasa) puisi Dalam Doak...
      • catatan ke 57 ditepian Progo [puisi]
    • ►  April (5)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2012 (1)
    • ►  Desember (1)

Tentang Musim

belasuryani
Lihat profil lengkapku
Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.