Rabu, 02 April 2014

Press Release Pementasan Lakon Nyonya-nyonya oleh Teater Mishbah [Press Release]


Press Release Pementasan Lakon Nyonya-nyonya oleh Teater Mishbah

Pentas Laboratory Teater Mishbah hadir kembali. Tahun 2014 ini merupakan pementasan laboratory ke-4 bagi Teater Mishbah yang rutin diadakan semenjak tahun 2010. Pentas ini digagas dalam rangka pentas perdana anggota baru Mishbah yang dipertunjukkan untuk khalayak umum. Penampil yang akan hadir dalam pertunjukan kali ini adalah anggota baru Teater Mishbah angkatan 2013.
Tahun ini, Teater Mishbah yang merupakan komunitas teater kampus dengan mayoritas anggota berasal dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNY ini mencoba untuk mengangkat sebuah naskah yang berbeda dari ketiga pementasan sebelumnya. “Lakon Nyonya-nyonya” karya Wisran Hadi dipilih untuk dipentaskan pada tahun ini.
Lakon Nyonya-nyonya merupakan sebuah naskah berlatarkan cerita Minangkabau pada tahun80 hingga 90an. Tak banyak naskah drama yang memiliki banyak lakon perempuan, berbeda dengan naskah Nyonya-nyonya ini. Dalam naskah ini justru kehadiran perempuan menjadi titik fokus utama. Perempuan-perempuan lah yang membangun suasana dan problem dalam tiap adegan. Selain itu dalam naskah ini Wisran juga berani untuk menghadirkan sebuah permasalahan yang masih jarang orang berani untuk mengungkapkannya yaitu tentang sebuah harta pusaka dari suatu kaum (suku), karena dalam adat Minang sendiri harta pusaka merupakan hal yang sakral dan jangan sampai ada penyalahgunaan didalamnya.
Diceritakan bahwa seorang nyonya muda sedang dicari-cari oleh para kemenakan suaminya untuk mencari kejelasan uang tanah pusaka kaum mereka yang dijaga oleh si datuk (suami nyonya). Kebetulan Datuk sedang sakit dan sudah lama berada di tumah sakit. Hal itu membuat para kemenakan lebih mendapatkan celah untuk menekan istri muda datuk mereka.
Di sisi lain, setiap hari Nyonya kedatangan tamu tak diundang yaitu Si Tuan pedagang barang antik. Tuan dengan segala insting dagangnya dan adanya dorongan dari sebuah perasaan terpendam melakukan berbagai cara untuk bisa menaklukkan Nyonya, termasuk membeli empat marmer teras Nyonya dengan harga yang tinggi. Disaat Tuan melancarkan segala rayuannya pada Nyonya, ia tak menyangka bahwa istrinya yang biasanya hanya menunggu dirumah muncul dirumah Nyonya dan mendapatinya disana. Istri marah dan keluarlah semua permasalahan yang ia hadapi selama ditinggal suaminya bekerja. Istri mengatakan bagaimana anak-anak mereka saling berebut kursi, bahkan anak tetangga pun diduduki kerena itu yang dianggap pantas sebagai kursi.  Problem perebutan kursi ini menjadi hal yang juga pas ditampilkan untuk sekarang ini mengingat sekarang kita sedang berada ditengah-tengah suasana yang dikatakan sebagai ‘pesta politik’. Berbagai masalah yang tumpang tindih juga menjadi hal yang menarik dari naskah karya Wisran untuk divisualkan.
Didukung dengan artistic yang digarap mandiri oleh Teater Mishbah, Lakon Nyonya-nyonya yang disutradarai Bela ini akan hadir besok 7 April 2014 pukul 19.00 di Stage Tedjakusumo FBS UNY.
“Pementasan ini boleh dihadiri siapapun yang ingin menonton dan GRATIS,” begitu kata Teguh, Pimpro dari pementasan ini.
Sekian, mari melestarikan budaya! Mari terus berkarya!
Salam Budaya!

(bela)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar