Aku bukan tak tahu tahu kemana alamat rindu ini
Aku tahu persis kemana tujuannya
Tak berubah, tetap sama dengan saat itu
Meskipun kadang
terbawa angin kedalam pusaran badai atau melintasi gurun, namun ia tetap
kembali pada arah tujuannya
Hanya saja sekarang aku takut untuk
menerbangkannya
Sayapnya terluka dalam penantian yang sia-sia
Kini aku tak
mungkin menyembuhkan semua luka itu agar rinduku tak lagi berusaha terbang
kembali menemuimu
Tidak, setelah jatuh bangun ia mengendalikan diri agar tak
meledak dan membuatku gila
*)12 Agustus 2014
Tahun kedua tentangmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar