Press Release Pementasan Lakon Nyonya-nyonya
oleh Teater Mishbah
Pentas Laboratory Teater Mishbah hadir kembali. Tahun 2014
ini merupakan pementasan laboratory ke-4 bagi Teater Mishbah yang rutin
diadakan semenjak tahun 2010. Pentas ini digagas dalam rangka pentas perdana
anggota baru Mishbah yang dipertunjukkan untuk khalayak umum. Penampil yang
akan hadir dalam pertunjukan kali ini adalah anggota baru Teater Mishbah angkatan
2013.
Tahun ini, Teater Mishbah yang merupakan komunitas teater
kampus dengan mayoritas anggota berasal dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia UNY ini mencoba untuk mengangkat sebuah naskah yang berbeda
dari ketiga pementasan sebelumnya. “Lakon Nyonya-nyonya” karya Wisran Hadi dipilih
untuk dipentaskan pada tahun ini.
Lakon Nyonya-nyonya merupakan sebuah naskah berlatarkan
cerita Minangkabau pada tahun80 hingga 90an. Tak banyak naskah drama yang
memiliki banyak lakon perempuan, berbeda dengan naskah Nyonya-nyonya ini. Dalam
naskah ini justru kehadiran perempuan menjadi titik fokus utama. Perempuan-perempuan
lah yang membangun suasana dan problem dalam tiap adegan. Selain itu dalam
naskah ini Wisran juga berani untuk menghadirkan sebuah permasalahan yang masih
jarang orang berani untuk mengungkapkannya yaitu tentang sebuah harta pusaka
dari suatu kaum (suku), karena dalam adat Minang sendiri harta pusaka merupakan
hal yang sakral dan jangan sampai ada penyalahgunaan didalamnya.
Diceritakan bahwa seorang nyonya muda sedang dicari-cari
oleh para kemenakan suaminya untuk mencari kejelasan uang tanah pusaka kaum
mereka yang dijaga oleh si datuk (suami nyonya). Kebetulan Datuk sedang sakit
dan sudah lama berada di tumah sakit. Hal itu membuat para kemenakan lebih
mendapatkan celah untuk menekan istri muda datuk mereka.
Di sisi lain, setiap hari Nyonya kedatangan tamu tak diundang
yaitu Si Tuan pedagang barang antik. Tuan dengan segala insting dagangnya dan
adanya dorongan dari sebuah perasaan terpendam melakukan berbagai cara untuk bisa
menaklukkan Nyonya, termasuk membeli empat marmer teras Nyonya dengan harga
yang tinggi. Disaat Tuan melancarkan segala rayuannya pada Nyonya, ia tak menyangka
bahwa istrinya yang biasanya hanya menunggu dirumah muncul dirumah Nyonya dan
mendapatinya disana. Istri marah dan keluarlah semua permasalahan yang ia
hadapi selama ditinggal suaminya bekerja. Istri mengatakan bagaimana anak-anak
mereka saling berebut kursi, bahkan anak tetangga pun diduduki kerena itu yang
dianggap pantas sebagai kursi. Problem perebutan
kursi ini menjadi hal yang juga pas ditampilkan untuk sekarang ini mengingat
sekarang kita sedang berada ditengah-tengah suasana yang dikatakan sebagai ‘pesta
politik’. Berbagai masalah yang tumpang tindih juga menjadi hal yang menarik
dari naskah karya Wisran untuk divisualkan.
Didukung dengan artistic yang digarap mandiri oleh Teater
Mishbah, Lakon Nyonya-nyonya yang disutradarai Bela ini akan hadir besok 7
April 2014 pukul 19.00 di Stage Tedjakusumo FBS UNY.
“Pementasan ini boleh dihadiri siapapun yang ingin menonton dan GRATIS,” begitu kata Teguh, Pimpro dari pementasan ini.
“Pementasan ini boleh dihadiri siapapun yang ingin menonton dan GRATIS,” begitu kata Teguh, Pimpro dari pementasan ini.
Sekian, mari melestarikan budaya! Mari terus berkarya!
Salam Budaya!
(bela)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar