|
foto: @ugaangga |
Aku tak bisa menatap apa pun. Semuanya kabur. Hanya campuran warna yang aku lihat dari kotak akuarium raksasa itu. Seperti itu aku melihat kerumunan penonton tanpa kacamata merah yang sudah terbiasa menyatu dengan mataku. Semalam adalah sebuah waktu, entah untuk pembuktian, entah puncak, entah awal, yang pasti waktu untuk memperlihatkan hasil kami berproses.
Aku sendiri tak pernah menyangka akhirnya bisa berada dalam sebuah panggung yang digagas oleh Teater Garasi, dimana aku selama ini hanya berangan bisa bersentuhan dengan mereka. Sebuah hajatan ulang tahun ke-20 untuk Teater Garasi. Mengangkat tajuk berjudul 'Bertukar Tangkap Dengan Lepas', dua minggu penuh mereka mengadakan pameran dokumentasi pentas dan festival pertunjukan reenactment & recreation. Sebuah gagasan baru untuk merekaulang sejarah (baca: pementasan) yang pernah dilakukan dengan mengimitasi dan mengkreasikan kembali.
|
para penggagas |
Berasal dari pemikiran orang-orang yang menyatakan diri mereka selo aku diajak untuk bergabung dalam proses penggarapan 'Sri', sebuah naskah saduran karya yang berjudul 'Yerma' dan pernah digarap oleh Teater Garasi dengan sutradara Gunawan Maryanto di tahun 1999. Tahun dimana Teater Garasi pertamakali berproses setelah keluar dari lingkup kampus. Moments of timeless pleasure membuat RendeZvous ( @RdZvs_ ) ada untuk menggarap proses ini. Sebuah proses yang dikatakan sebagai hadiah untuk tuan rumah yang sedang berulangtahun. Aku bukan salah satu penggagas RendeZvous. Aku hanya salah satu orang yang beruntung mendapatkan kesempatan berproses bersama mereka. Untuk itulah aku mendedikasikan catatan lepas ini untuk mereka yang bersusah payah melahirkan RendeZvous.
|
kita ikut @RdZvs_ |
Reenactment, kata yang baru sekali itu aku dengar. Mas Baim kemudian menjelaskan bagaimana konsep reenactment pada Linda, Dzik, dan aku yang awalnya akan di-casting untuk dua peran yang sedang mereka cari. Akhirnya Mas Giant memutuskan bahwa kami semua dilibatkan. Bersama dengan Asthi, Mb Erny, Mas Fiqi, dan Mas Fajar akhirnya kami didapun menjadi aktor reenactment 'Sri' untuk hajatan 20th Teater Garasi. Proses yang benar-benar baru untuk kami, dan sukanya berproses disini adalah kami semua yang terlibat sama-sama mempelajari hal baru. Bagaimana Mas Giant, Mas Baim, Mas Culis mendebatkan konsep yang akan kami tampilkan sebagai wujud reenactment karena kata mereka konsep ini juga masih belum punya patokan pakem. Bagaimana Mas Danu dan Mas Jury berusaha untuk mencari kostum dan segala properti agar menjadi semirip mungkin dengan video 'Sri' yang kami reenact. Bagaimana konseptor berdebat untuk mengambil bagian pementasan yang berdurasi 1 jam 14 menit ini untuk dimampatkan menjadi 30menit namun tak kehilangan inti cerita. Bagaimana kami para aktor berusaha membuat tone, intonasi, dan gesture yang mirip dengan video yang sudah berumur sekitar 15 tahun itu.
|
disela-sela latihan 'Sri' |
|
makan bersama saat proses |
Banyak proses alot yang mereka lakukan tapi tidak aku ketahui. Tapi, apapun itu proses ini telah dijalankan oleh masing-masing kami sesuai dengan porsi. Dan lagi-lagi aku harus mengamini bahwa 'belajar itu untuk siapa saja, kapan saja' tak kenal usia. Aku menjadi yang muda diantara mereka, dan aku belajar tentang proses mereka belajar selain aku mempelajari tugas pengkarakteranku. Selain itu aku juga belajar dari tiga orang yang lebih muda dari aku. Di RendeZvous aku belajar tentang semangat mereka semua menjalani sebuah proses meskipun halangan itu tidak ringan. Dimana pada mulanya konsep yang sudah dirancang mendapat warning mengingat tantangan kami yang sebesar itu dan hanya kami lalui dalam waktu 2 minggu. Tapi optimisme teman-teman membuat aku juga yakin bahwa kami bisa.
|
Pementasan 'Sri' reenactment |
|
Pementasan 'Sri' reenactment 2 |
Hasilnya, bukan kami yang berkata tapi kalian yang menonton pertunjukan kami semalam lah yang berkata.
|
capture testimoni 1 |
|
capture testimoni 2 |
|
capture testimoni 3 |
|
capture testimoni 4 |
'Sri' membuat aku belajar banyak hal. RendeZvous membuat aku mengenal lebih banyak teman. RendeZvous membuat aku mencicipi sedikit angan yang selama ini masih menjadi anganku. Terimakasih untuk sebuah kesempatan yang sudah diberikan.
|
selesai pentas |
:: Terimakasih Mas Giant, Mas Baim, Mas Danu, Mas Culis, Mas Fajar, Mas Jury, Mas Fiqi, Dimas, Mas Pay, Asthi, Linda Dzik, Mb Erny
Tidak ada komentar:
Posting Komentar