Minggu, 21 April 2013
Aestus Kehidupan [puisi]
Senja turun diufuk barat
kuamati dari tempat air bertransisi
menghayati aestus kehidupan
yang penuh endapan kenangan
Bukan,
bukan hanya kenangan
masih ada arus disini
arus kehidupan
bagi raga yang t'lah renta
setelah menelusuri waktu
yang menjadi purba
Kehidupan mulai payau
seiring purbanya kenangan
dengan sayatan-sayatan
yang mulai terasa perih oleh garam
yang sedikit demi sedikit
menggantikan nyawa yang bening
dan raga ini mulai terbiasa menahan
pahit dan pedih kenangan
[petikan rangkaian kalaborasi "Air Kehidupan"]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar